Mengikuti Ibadah Agama Lain Agar Lebih Toleran – Agama mempunyai tujuan untuk memberikan pengajaran kepada para penganutnya supaya bisa mengatur hidupnya sedemikian rupa untuk memperoleh kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk masyarakat sekitar. Lebih lanjut lagi, agama bisa menjadi sebuah pembuka jalan untuk bertemu dengan Sang Pencipta Manusia yaitu Tuhan Yang Maha Esa ketika manusia mati kelak.
Fungsi Agama
Agama ada di Indonesia bukan tanpa fungsi tertentu. beberapa fungsi dari eksistensi agama yang ada di dunia ini ialah diantaranya : slot online indonesia
– Mampu untuk memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh pada kebudayaan manusia.
– Mampu untuk menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak mampu dijawab oleh sesama manusia lain.
– Mampu untuk memberikan rasa kekitaan yang pada nantinya akan dipunyai dan diyakini oleh sekumpulan manusia.
– Mampu untuk berperan dalam sebuah peranan sosial sebab mengandung garis kode etika bagi setiap penganutnya.
– Mampu untuk dijadikan sebagai sumber pedoman dalam berkehidupan.
– Mampu untuk dijadikan sebuah aturan dalam berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan. https://www.benchwarmerscoffee.com/
– Menentukan suatu tuntunan tentang prinsip yang salah dan yang benar.
– Menjadikan pedoman untuk bisa mengungkap suatu kebersamaan.
– Dijadikan pedoman dalam membentuk sebuah keyakinan dan juga membentuk nilai nilai dalam kehidupan.
– Mengungkapkan bentuk dari keindahan dan juga sebagai pedoman dalam berekreasi atau hiburan.
– Berfungsi untuk memberi suatu identitas pada umat manusia sebab sudah menjadi bagian dari sebuah agama.
Beberapa hari belakangan berita mengenai kekerasan berlatar belakang agama kerap kita temui pada halaman depan koran nasional. Sedih nggak sih, saat suatu kelompok yang mengatas namakan agama tertentu dengan brutal menyerang prosesi ibadah dari agama lain? Kemana kerukunan antar umat beragama yang selama ini kita banggakan?

Ada banyak pendapat yang mengatakan bila ini cuma pengalihan isu karena pemilihan presiden semakin dekat. Penyerangan tersebut terjadi tak karena sentimen SARA. Tak peduli apapun alasannya, kekerasan tak pernah dapat dibenarkan.
Sebagai suatu upaya untuk mengingatkan pentingnya toleransi antar umat beragama, berikut ini adalah opini tentang pentingnya pengalaman pernah mengikuti prosesi agama lain supaya bisa lebih toleran.
Kamu tak harus sepakat, tak pula harus mencobanya. Selamat meretas jalan menuju perdamaian!
1. Membuat Kamu Sadar Bahwa Seluruh Agama Mengajarkan Kebaikan
Ketidaktahuan ialah sumber dari kekacauan logika. Tanpa pernah mengenal sisi lain yang ada di sekitar zona nyamanmu, bagaimana kamu dapat membubuhkan cap buruk ke mereka? Apa yang membuat kamu dapat mempunyai otoritas kalau hal yang kamu yakini lebih baik?
Tahukah kamu?:
– Setiap tanggal 21 September Paus menyerukan umat Kristen untuk berdoa untuk perdamaian dunia?
– Pada tanggal 7 September 2013 umat Katolik menggelar doa dan juga puasa akbar bagi perdamaian di Suriah
– K.H Dian Nafi yang adalah seorang ulama asal Solo aktif bergerak dalam penyelesaian konflik antar agama di Indonesia. Beliau tergabung di dalam Tim Independen Rekonsiliasi Ambon (TIRA), Tim Pemberdayaan Masyarakat Pasca-Konflik (TPMPK) Maluku Utara.
– “Om sarve vai sukhinah santu. Sarve santu niramayaah. Sarve bhadraani pashyantu. Maa kashhid dukhamaapnuyat. Om Shanti, Shanti, Shanti”, ialah doa umat Hindu bagi perdamaian dunia.
– Umat Budha di Surabaya berkumpul pada Zhang Palace untuk mendoakan tercapainya perdamaian dimuka bumi.
Sebelum memberikan stigma negatif ke agama lain, kenapa tak coba untuk mengenalnya lebih dulu? Bagaimana kamu dapat mempercayai bahwa keyakinan lain mengajarkan kebencian ke umat mereka tanpa pernah tahu apa yang mereka lakukan selama prosesi ibadah?
2. Merasakan Menjadi Minoritas
Mempunyai pengalaman sebagai minoritas penting untuk menekan rasa paling dalam dirimu. Selama ini kamu merasa aman sebab mempunyai banyak teman yang keyakinannya sama denganmu? Apakah kamu tak pernah merasa asing ditengah lingkungan sosial?
Cobalah perluas zona nyaman kamu, cobalah untuk membuka diri untuk ikut ibadah dari agama lain. Tidak perlu ekstrim bila kamu merasa belum siap. Bisa dimulai dengan datang dan melihat pelaksanaan prosesi ibadah agama lain yang kemudian mencoba ikut bila kamu mulai nyaman.
Dengan pernah merasakan jadi minoritas pada tempat yang asing bagimu, kamu dapat lebih mengerti arti berbeda. Kamu juga dapat lebih memahami bagaimana perasaan seorang minoritas yang tetap ingin diperlakukan dengan adil dan hormat walau berbeda.
3. Kamu Akan Dapat Memaknai Moralitas Bukan Lagi Dari Sudut Pandang Agama
Mencoba ikut ibadah agama lain memang suatu langkah besar yang tidak semua orang merasa nyaman melakukannya. Akan tetapi, kalau kamu berani menembus batas kenyamanan itu maka akan ada pelajaran berharga yang bisa kamu ambil. Kamu akan dapat menilai orang secara lebih objektif, berdasar kepribadiannya. Bukan lagi darimana dia berasal.
Ditengah lingkungan asing, dalam kegiatan pemujaan yang tidak familiar bagimu kamu akan memandang orang yang ada disekitarmu sebagai manusia, tak lebih. Mereka yang baik dan juga menghargai keberadaanmu memang ialah orang baik. Sudah, titik. Opini mengenai moralitas juga akan kamu temukan mulai bergeser.
Dengan membuka diri untuk mengikuti sebuah kegiatan peribadahan agama yang lain dan berinteraksi dengan umat berbeda keyakinan ditengah seremoni agama mereka, kamu bisa sadar: dimana-mana, dalam agama apapun, akan selalu ada orang yang baik dan juga yang buruk. Moralitas tak semata ditentukan oleh keyakinan.

4. Tidak Lagi Mudah Menuduh “Sesat”
Kita mempunyai kecenderungan untuk membuat sesuatu selalu sama rata. Hal yang berbeda dan juga asing kerap kita anggap sebagai anomali. Kata tudingan “sesat” mudah untuk dikeluarkan. Jangankan untuk pemeluk keyakinan lain, dalam satu keyakinan yang sama pun tuduhan sesat sering sekali mudah terlontar. Apakah dengan mencoba mengikuti ibadah agama yang lain akan membuatmu lebih jernih mengambil sikap?
Mencoba mengikuti prosesi peribadahan agama yang lain bukan jalan keluar handal untuk semua problem toleransi kita. Akan tetapi paling tidak, kamu akan lebih terbiasa pada hal-hal asing diluar zona nyaman keyakinanmu. Prosesi yang kamu tuduh menyembah berhala tersebut memang bagian dari keyakinan mereka yang layak dihargai. Sesat atau nggak sesat itu urusan masing-masing pribadi dengan Tuhan.
5. Membuatmu Ingin Menggali Keyakinanmu Lebih Dalam Lagi
Tak hanya mengenal sisi lain yang masih jarang terjamah tanganmu. Cara ini juga dapat memunculkan bara keingin tahuan dalam diri untuk lebih mengenal keyakinan yang pada selama ini sudah kamu anut. Kalau sepanjang hidup kamu terbiasa menerima semua ajaran mentah-mentah, kamu akan menemukan dirimu lebih kritis terhadap ajaran agama yang kamu dapatkan.
Akan banyak pertanyaan yang muncul pada benakmu. “Kok, ini bisa begini? Kenapa aku harus percaya mengenai hal ini?”. Rasa ini sangat wajar muncul, sebab kamu dihadapkan pada hal-hal yang dapat jadi sangat bertolak belakang dari semua yang kamu yakini sepanjang hidup.
Pilihan yang ada, mau tak mau kamu akan menggali keyakinanmu lebih dalam. Pada akhirnya, iman dan juga keyakinan memang sebuah proses pencarian yang tidak akan pernah ada ujungnya bukan? Dan dalam tiap pribadi yang mengimani dengan kuat, selalu tersisa ruang bagi pertanyaan.
Bagaimana, apakah cara ini telihat cukup nyaman bagimu dan dapat kamu aplikasikan? Kalau bisa, maka cobalah untuk melakukannya. Akan tetapi jika tidak, masih ada banyak cara lain yang dapat kamu tempuh demi bisa lebih menghargai perbedaan di sekelilingmu.