Candi Borobudur Jadi Tempat Ibadah, Para Biksu – Candi Borobudur, sebagai salah satu keajaiban dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, tidak hanya menjadi daya tarik wisata internasional tetapi juga tempat ibadah yang sakral bagi umat Buddha. Setiap tahun, para biksu dan umat Buddha dari berbagai penjuru dunia menggelar upacara keagamaan yang dikenal sebagai Santutthi Citta di kompleks candi ini. Mari kita bahas lebih lanjut tentang kegiatan keagamaan ini.

Sejarah Keberagaman Budaya
Candi Borobudur memancarkan aura keberagaman budaya Indonesia yang kaya. Dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Syailendra, candi ini mencerminkan perpaduan unsur-unsur agama Buddha dengan budaya Indonesia pada masa itu.
Santutthi Citta
Santutthi Citta adalah sebuah upacara keagamaan yang diadakan oleh umat Buddha, terutama para biksu, untuk merayakan kebahagiaan dan ketenangan batin. Kegiatan ini melibatkan serangkaian ritus dan doa yang bertujuan untuk mencapai kesucian dan pencerahan spiritual.
Pelestarian dan Pemugaran
Pemerintah Indonesia bersama dengan komunitas internasional telah berupaya keras untuk melestarikan dan memugar Candi Borobudur. Usaha ini tidak hanya untuk menjaga keindahan arsitektur kuno tetapi juga sebagai wujud kehormatan terhadap tempat suci bagi umat Buddha.
Kunjungan Umat Buddha dari Seluruh Dunia
Santutthi Citta di Candi Borobudur menarik perhatian umat Buddha dari seluruh dunia. Para biksu dan umat Buddha datang untuk merayakan keagamaan mereka sambil menikmati keindahan candi dan kehangatan budaya Indonesia.
Ritual dan Doa
Selama Santutthi Citta, para biksu dan umat Buddha melakukan serangkaian ritual dan doa di sekitar kompleks candi. Mereka bermeditasi, membaca kitab suci, dan menggelar persembahan sebagai bentuk penghormatan terhadap Buddha dan ajaran-ajaran-Nya.
Simbolisme Arsitektur
Arsitektur Candi Borobudur sendiri memiliki banyak simbolisme yang diterjemahkan dalam konteks ajaran Buddha. Mulai dari relief-relief yang menceritakan kehidupan Buddha hingga struktur tangga yang melambangkan perjalanan spiritual, setiap elemen candi memancarkan kebijaksanaan dan kebenaran ajaran Buddha.
Makna Kesejatian Diri
Santutthi Citta bukan hanya tentang ibadah di tempat suci, tetapi juga mengajarkan makna kesejatian diri dan mencapai kebahagiaan melalui pemahaman dan pengendalian batin. Kegiatan ini mencerminkan filosofi hidup yang menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian dan kesederhanaan.
Penutup
Santutthi Citta di Candi Borobudur menjadi bukti harmoni antara warisan budaya, keberagaman agama, dan kehidupan spiritual. Kegiatan keagamaan ini mengukuhkan peran Candi Borobudur sebagai pusat spiritual dan destinasi yang mendalam bagi para pencari kedamaian. Melalui perayaan ini, Indonesia terus memperjuangkan pelestarian warisan budaya dan keberagaman sebagai bagian integral dari identitas nasionalnya.